Minggu, 21 Juni 2015

Di era perkembangan teknologi di temukan banyak material baru dalam bidang pertanian seperti budidaya jamur tiram. Kumbung Jamur merupakan elemen penting dalam budidaya jamur tiram. Pemelihan material dalam pembuatan kumbung jamur sangat berpengaruh dalam pertumbuhan jamur. Keselahan dalam memilih material dapat berakibat pertumbuhan jamur yang terganggu hingga kegagalan panen jamur. Jamur sendiri berkaitan erat dengan kelembapan udara yang dipengaruhi pemilihan bahan.

Dalam  rangka  memenuhi  ketahanan  pangan manusia terus berupaya mengembangkan dan meneliti jenis  sumber  makanan  baru.  Jamur  yang  dulunya, berupa tanaman liar  kini  menjadi sumber nutrisi  yang berupa tanaman liar  kini  menjadi sumber nutrisi  yang inggi  bagi  manusia.    Penelitian  tentang  jamur  yang dapat dikonsumsi telah banyak dilakukan, diantaranya
·         jamur  merang (Volvariella  volvacea),
·         jamur Champignon (Agaricus  bitorquis)
·         jamur  kayu  seperti jamur  kuping (Auricularia,  Sp.)
·          jamur Shiitake/payung (Lentinus  edodes) dan  
·         jamur  tiram (Pleurotus ostreatus)

Jamur tiram memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya secara alami, jamur tiram ditemukan dihutan dibawah pohon berdaun lebar atau dibawah tanaman berkayu memiliki suhu lingkungan sekitar 16 – 20 dan kelembaban 80 – 90%. Untuk melakukan budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) didaerah dataran (suhu ±30°C  ),  diperlukan  perlakuan khusus  terhadap  kumbung  jamur  yaitu  dilakukan pengontrolan  suhu  dan  kelembaban  pada  ruang penanaman sehingga kondisi ideal untuk pertumbuhan jamur dapat terpenuhi
Hasil  produktifitas  jamur  sangat  dipengaruhi oleh kondisi suhu dan kelembaban. Hasil survey yang dilakukan  pada  kumbung  budidaya  jamur  tiram  didesa pasir jaya


Diketahui hasil panen  jamur/hari pada periode ke -3 lebih tinggi dari pada periode ke- 2 dan ke -4, hal tersebut dikarenakan penanaman jamur dilakukan pada musim penghujan dimana suhu dan kelembaban dari ruang penanaman lebih ideal (suhu ±28°C  ) bagi jamur untuk tumbuh. Jika pada kumbung dilakukan pengaturan suhu dan kelembabanmaka hasil panen yang diperoleh diharapkan akan sebanding walaupun terjadi perubahan musim,sehingga produktifitas meningkat.


v  Perencanaan sistem
·         Konfigurasi sistem
Secara keseluruhan blok diagram sistem pada tugas akhir ini ditunjukan pada gambar  1didalam pengaturan suhu dan kelembaban kumbung jamur diperlukan alat untuk menjaga agar suhu dan kelembabannya ideal. Yaitu blower untuk menjaga suhu kumbung sekitar ±28°C   dan sprayer yang berfungsi menjaga kelembaban kumbung antara 80 – 90%





Gambar 1 blok diagram sistem
Tegangan hasil penyearah dimasukkan pada rangkaian basic Switching sehingga tegangan masukkan pada blower dan sprayer dapat dikontrol.
Tegangan masukkan tersebut dikontrol menggunakan Pulse Width Modulation (PWM) dari mikrokontroler. Sehingga sprayer dan blower bekerja menjaga suhu dan kelembaban kumbung jamur.
Sebagai interface digunakan push button untuk menjalankan sistem dan LCD sebagai display tampilan nilai suhu dan kelembaban