Di era perkembangan teknologi di temukan banyak
material baru dalam bidang pertanian seperti budidaya jamur tiram. Kumbung
Jamur merupakan elemen penting dalam budidaya jamur tiram. Pemelihan material
dalam pembuatan kumbung jamur sangat berpengaruh dalam pertumbuhan jamur.
Keselahan dalam memilih material dapat berakibat pertumbuhan jamur yang
terganggu hingga kegagalan panen jamur. Jamur sendiri berkaitan erat dengan
kelembapan udara yang dipengaruhi pemilihan bahan.
Dalam rangka memenuhi ketahanan pangan manusia terus berupaya mengembangkan dan meneliti jenis sumber makanan baru. Jamur yang dulunya, berupa tanaman liar kini menjadi
sumber nutrisi yang berupa tanaman liar kini menjadi
sumber nutrisi yang inggi bagi manusia. Penelitian tentang jamur yang
dapat dikonsumsi telah banyak dilakukan, diantaranya
·
jamur merang (Volvariella volvacea),
·
jamur Champignon (Agaricus bitorquis)
·
jamur kayu seperti
jamur kuping (Auricularia, Sp.)
·
jamur Shiitake/payung (Lentinus edodes)
dan
·
jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
Jamur tiram memiliki kandungan
nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya secara alami,
jamur tiram ditemukan dihutan dibawah pohon berdaun lebar atau dibawah tanaman
berkayu memiliki suhu lingkungan sekitar 16 – 20 dan kelembaban 80 – 90%. Untuk
melakukan budidaya jamur tiram (Pleurotus
ostreatus) didaerah dataran (suhu ±30°C ), diperlukan perlakuan
khusus terhadap kumbung jamur yaitu dilakukan
pengontrolan suhu dan kelembaban pada ruang
penanaman sehingga kondisi ideal untuk pertumbuhan jamur dapat terpenuhi
Hasil produktifitas jamur sangat dipengaruhi
oleh kondisi suhu dan kelembaban. Hasil survey yang
dilakukan pada kumbung budidaya jamur tiram didesa pasir jaya
Diketahui hasil panen jamur/hari pada periode ke -3 lebih tinggi
dari pada periode ke- 2 dan ke -4, hal tersebut dikarenakan penanaman jamur
dilakukan pada musim penghujan dimana suhu dan kelembaban dari ruang penanaman
lebih ideal (suhu ±28°C )
bagi jamur untuk tumbuh. Jika pada kumbung dilakukan pengaturan suhu dan
kelembabanmaka hasil panen yang diperoleh diharapkan akan sebanding walaupun
terjadi perubahan musim,sehingga produktifitas meningkat.
v Perencanaan
sistem
·
Konfigurasi sistem
Secara
keseluruhan blok diagram sistem pada tugas akhir ini ditunjukan pada gambar 1didalam pengaturan suhu dan kelembaban
kumbung jamur diperlukan alat untuk menjaga agar suhu dan kelembabannya ideal.
Yaitu blower untuk menjaga suhu kumbung sekitar ±28°C dan sprayer yang berfungsi menjaga kelembaban
kumbung antara 80 – 90%
Gambar 1 blok diagram sistem
Tegangan hasil penyearah dimasukkan pada
rangkaian basic Switching sehingga tegangan masukkan pada blower dan sprayer
dapat dikontrol.
Tegangan masukkan tersebut dikontrol menggunakan Pulse Width Modulation
(PWM) dari mikrokontroler. Sehingga sprayer dan blower bekerja menjaga suhu dan
kelembaban kumbung jamur.
Sebagai interface digunakan push button
untuk menjalankan sistem dan LCD sebagai display tampilan nilai suhu dan
kelembaban